
Siapa di sini yang pernah mengonsumsi buah itu ketika masih kecil? Atau mungkin ada yang tidak tahu bahwa buah ini ada di Indonesia?
Buah Namnam ini mengingatkan saya masa kecil saya ketika saya masih tinggal di sebuah desa di Jawa Tengah. Sudah lama sekali sejak terakhir kali saya menikmati buah ini bersama teman-teman saya di masa kecil. Buah ini tumbuhnya berbongol-bongol dan menjalar di batang pohon dekat dengan tanah, sehingga mudah untuk dipetik. Karena rasanya yang enak, tidak terlalu manis dan sedikit asam, kami selalu berebutan untuk memanen buah ini. Dulu hampir setiap hari kami mengecek buahnya apakah sudah matang atau belum, apakah buahnya masih ada atau tidak. Padahal, pemilik pohon buah ini bukan kami, lo!
Apa itu Buah Namnam sebenarnya?
Menurut Wikipedia, buah Namnam (Cynometra cauliflora) adalah jenis pohon buah dari suku polong-polongan. Namnam termasuk dalam jenis perdu atau pohon kecil. Bukan hanya di Indonesia, ternyata buah ini juga tumbuh di Malaysia dengan nama yang sama, yaitu buah Namnam. Di Indonesia, buah ini memiliki sebutan yang berbeda-beda tergantung wilayahnya. Di Manado, buah ini biasa disebut buah Namu-Namu, sedangkan di Sunda disebut Pukih. Selain rasanya yang enak, buah ini memiliki khasiat yang tidak kalah dengan buah lainnya, walaupun bentuknya tidak terlalu meyakinkan. Buah ini dipercaya mengandung vitamin C dan kaya akan antioksidan.
Cara Mengkonsumsi Buah Namnam
Buah Namnam memiliki bentuk yang unik. Jika diperhatikan lebih dekat, beberapa orang akan menyamakan bentuk buah ini dengan bentuk ginjal kita. Daging buah ini tebal dan dia memiliki biji di tengah buahnya sama seperti alpukat. Kalau kamu mau mengkonsumsi buah ini, pilih buah yang kulitnya sudah berwarna coklat kekuning-kuningan. Cuci bersih kulit buahnya dan buang biji di dalamnya. Setelah mencuci bersih dan membuang bijinya, kamu bisa menikmati buah tersebut dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Dimakan langsung
Kamu bisa langsung memakan buah ini tanpa harus mengupas kulitnya. Rasa alami dari buah ini sangat unik, ada rasa manis, sedikit asam dan sedikit pahit di lidah. Perpaduan rasa-rasanya memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan.
2. Dimasak dengan garam yang pedas
Buah ini juga cocok jika dikonsumsi bersama-sama dengan garam. Untuk membuat cocolan ini caranya sederhana: hancurkan cabai secukupnya lalu sangrai garam di api kecil. Masukan cabai yang sudah dihancurkan tadi dan masak sampai air dari cabai yang dihancurkan habis. Setelah itu masukan gula pasir secukupnya, aduk rata lalu haluskan menggunakan blender bumbu (Sumber : cookpad). Cocolan garam pedas sudah bisa kamu konsumsi bersama dengan buah Namnam. Rasa asin dan pedas dari cocolan ini bisa menutupi rasa kesat dari kulit buah tersebut.
3. Dicocol dengan bumbu rujak
Rasanya semua pasti setuju bahwa buah apa pun jika sudah diolesi dengan sambal rujak pasti akan menambah kenikmatan rasanya. Untuk membuat sambal rujak, kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah, cara membuatnya : ulek cabai secukupnya, lalu tambahkan sedikit garam dan tambahkan juga gula jawa. Uleg bahan-bahan tersebut sampai hancur merata. Kamu juga bisa menambahkan kacang tanah atau asam jawa jika kamu suka. Setelah sambal rujaknya jadi, kamu bisa menikmatinya bersama-sama dengan teman atau keluarga di teras rumah sambil melihat pemandangan. Sungguh pengalaman yang tidak bisa dilupakan.
Nah, itu dia sedikit nostalgia terkait buah unik yang meninggalkan banyak kenangan indah dalam masa kecil dan juga cara kami dulu menikmatinya ala anak desa. Bagi kamu yang ingin juga merasakan nostalgia makan buah ini tapi tidak memiliki pohonnya, jangan khawatir, karena buah ini sekarang sudah banyak dijual di pasaran.