Search Suggest

Burnout: Capek atau butuh liburan? Kenali tanda, penyebab dan cara mengatasinya

Apakah kamu pernah merasa lelah bukan hanya secara fisik tapi juga secara mental? Bangun pagi rasanya tidak ada semangat, bekerja atau merawat anak jadi sangat berat, bahkan hal-hal kecil saja bisa membuat emosi meledak. Itu artinya, mungkin kamu mengalami burnout.

Tidak, burnout bukan hanya lelah biasa, tapi kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang berkepanjangan. Sekaligus ini biasanya terjadi karena tekanan kerja atau beban hidup yang terus-menerus tanpa ada istirahat yang cukup. Mari kita bahas lebih dalam agar bisa mengenali dan mengatasi dengan baik!

Tanda-Tanda Burnout

Kelelahan itu tidak datang tiba-tiba. Biasanya ada beberapa tanda yang bisa kita rasakan, seperti:

Kelelahan terus-menerus

Tidak hanya lelah setelah mabuk malam, tapi badan merasa lemah terus-menerus, meski sudah tidur cukup.

Kehilangan motivasi

Hal-hal yang dulu membuat kita bersemangat, sekarang terasa kehilangan kegembiraan. Bahkan pekerjaan atau kegiatan yang biasanya kita sukai pun jadi terasa membosankan.

Mudah tersinggung atau emosi

Sedikit-sedikit kecewa, sedikit-sedikit marah, bahkan hal sepele bisa membuat kita meledak.

Merasa nggak produktif

Sudah bekerja sepanjang hari tapi merasa tidak ada hasilnya? Rasanya terjebak dan tidak bisa berpikir jernih.

Menjauh dari lingkungan sosial

Lebih suka menghindari interaksi dengan orang lain, bahkan kadang malas membalas pesan dari teman.

Jika beberapa tanda ini mulai sering muncul, berarti tubuh dan pikiran kita memerlukan bantuan!

Penyebab Burnout

Kemalangan dapat terjadi karena berbagai hal, tergantung dari kondisi masing-masing orang. Beberapa penyebab umumnya adalah:

Kerja atau pekerjaan yang terlalu berat

Terutama pekerjaan kantor, tugas kuliah, atau urusan rumah tangga, kalau bagian-bagian itu tidak seimbang, bisa membuat mental kita lelah.

Ekspektasi yang terlalu tinggi

Kadang-kadang kita terlalu keras terhadap diri sendiri. Inginkan menjadi pekerja terbaik, ibu sempurna, atau istri ideal, padahal kita juga manusia biasa yang perlu istirahat.

Kurangnya istirahat dan self-care

Jika setiap hari hanya berfokus pada pekerjaan dan tanggung jawab tanpa ada waktu untuk diri sendiri, maka tubuh dan pikiran akan mulai bermasalah.

Lingkungan yang nggak suportif

Atasan yang berwatak negatif, pasangan yang kurang empati, atau lingkungan sosial yang penuh konflik juga bisa menyebabkan burnout.

Cara Mengatasi Burnout

Tidak usah panik! Burnout bukan berarti kita gagal atau lemah. Ini hanya tanda-tanda dari tubuh dan pikiran yang membutuhkan pengisian energi kembali. Nah, ini dia beberapa cara yang elegan untuk mengatasinya:

Kenali batasan diri

Tidak semua hal harus kita lakukan sekaligus. Belajar bilang "tidak" kepada hal-hal yang membebankan bisa menyelamatkan energi kita.

Berikan jeda dan istirahat yang cukup

Jangan abaikan sinyal tubuh. Tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan jadikan waktu untuk bersantai.

Cari support system

Berbicara dengan teman, pasangan, atau orang yang dapat dipercaya. Bahkan sekadar mendengar saja sudah cukup membantu.

Lakukanlah aktivitas yang membuat kamu bahagia

Apakah itu menulis jurnal, menonton drama Korea, atau sekadar menikmati secangkir kopi sambil mendengarkan musik favorit---lakukanlah sesuatu yang dapat membuat hati kamu bahagia.

Jangan ragu meminta bantuan profesional

Jika burnout telah mencapai tingkat parah, konsultasi dengan psikolog mungkin merupakan langkah terbaik untuk mencari solusi.

Stres lelah itu serius, tapi bisa diatasi. Jangan menunggu sampai tubuh dan pikiran benar-benar menyerah. Dengarkan sinyalnya, beri waktu untuk diri sendiri, dan cari keseimbangan. Karena sekuat apa pun kita, tetap butuh istirahat agar bisa kembali bersinar.

Jadi, kapan terakhir kali kamu benar-benar beristirahat tanpa merasa bersalah?

Posting Komentar