
Tim Nasional Indonesia siap bertemu dengan Bahrain lagi pada pertandingan selanjutnya dari babak kualifikasi Piala Dunia yang akan digelar di Stadion Utama GBK, Selasa (25/3). Patrick Kluivert diprediksi harus mendapatkan kemenangan untuk tim nasional 'Garuda' dalam laga tersebut.
Bahrain tidak merupakan tantangan baru bagi karir kepelatihan Kluivert. Sebelum ini, sang pelatih dari Belanda pernah menghadapi pengalaman negatif ketika berada di bawah kendali Curacao melawan tim dari wilayah Timur Tengah tersebut.
Pada bulan Mei 2021, Kluivert kembali dipercaya menangani tim nasional Curaçao. Dia ditunjuk sebagai pelatih sementara setelah sang pelatih utama, Guus Hiddink, dinyatakan positifCOVID-19.
Pertandingan persahabatan tersebut berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada tanggal 6 Oktober 2021. Timnas Curacao yang dilatih oleh Kluivert mengalami kekalahan dengan skor tipis 0-4 saat bertemu dengan Bahrain.

Gol-gol yang dicetak oleh Bahrain disarangkan oleh Mohamed Marhoon pada menit ke-46, Ali Madan pada menit ke-84, serta Mahdi Abduljabbar pada menit ke-86 dan 90+2'. Nama-nama tersebut tetap berada dalam daftar tim Bahrain saat menghadapi Tim Nasional Indonesia.
Apabila dianalisis dengan lebih mendalam, kedua gol awal Bahrain waktu itu disebabkan oleh kesalahan pemain Curacao. Gol pertama muncul setelah kiper Curacao pada saat tersebut, Zeus de la Paz, gagal untuk merekatkan diri ketika menggagalkan tendangan datar dari jarak jauh yang dilancarkan oleh Marhoon.
Gol kedua itu pun muncul akibat kesalahan. Bek dari Curacao mengeluarkan bola yang tidak sengaja tersebut. backpass Namun, bola tersebut diambil oleh Madan dan dia berhasil mencetak gol.
Selanjutnya, gol ke tiga yang dicetak oleh Bahrain muncul melalui sebuah header setelah memanfaatkan assist dari sepak pojok. Pada saat Tim Nasional Indonesia mengalami kekalahan dengan skor 1-5 atas Australia pada hari Kamis (20/3), dua dari kelima gol tersebut tercipta lewat situasi bola mati. Hal ini seharusnya mendapat perhatian serius dari Patrick Kluivert.

Pada akhirnya, saat melakukan tendangan empat untuk mencetak gol ke gawang Curacao, Bahrain berhasil mengambil kesempatan yang ada. high defensive line Curacao. Inilah kesempatan bagi Australia untuk menumbangkan Timnas Indonesia. Pemain-pemain 'Garuda' harus memastikan tidak memberi ruang kosong di area tersebut agar tidak dimanfaatkan lawan. pressing .
Mantan pesepak bola tim nasional serta sekarang menjadi asisten pelatih bagi Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, memberikan kritik terhadap performa Indonesia ketika berlawanan dengan Australia. Orang yang sama ini pun pernah dilibatkan oleh Patrick Kluivert dalam proses penyeleksian staf pengurus Tim Nasional tersebut dan menemukan adanya kelemahan seperti ini: high pressing yang diterapkan para pemain.
"Kalau untuk high pressing , kita perlu juga mempersiapkan diri terhadap, struktur defense Kami perlu unggul. Ini berarti saat penyerang di depan bertindak, kita harus mampu mengontrol jalannya permainan. pressing , pergerakan mereka harus ketat dan para bek kami harus siaga jika ada yang terjadi long passing sebagaimana tersebut di sana," tegas Uston ketika sedang mengobrol dengan .
Sistem sepak bola di Bahrain kelihatannya tidak serumit Australia. Namun, jika kita berada di sana, man-marking -salah atau tidak tersedia man-marking "Seperti yang terjadi kemarin saat pelepasan, hal itu menjadi kendala bagi kami," katanya.
Untuk sementara waktu, Indonesia berada di posisi keempat dalam tabel klasemen dengan total 6 poin. Skor Rizky Ridho dan kawan-kawannya setara dengan Bahrain yang ada di peringkat kelima namun unggul dari segi selisih gol. Dalam pertandingan perdana bulan Oktober 2024 di Riffa, kedua regu tersebut seri dengan skor 2-2.