Pasangan suami istri seharusnya menjaga ikatan pernikahan dengan bekerja sama dan menghabiskan waktu bersama. Namun, penting diingat bahwa menikah bukan berarti tidak memiliki waktu untuk diri sendiri atau me-time.
Ya Ibu, baik Anda maupun suami sama-sama memiliki hak untuk me time. Menurut Psychology Today, me time memiliki manfaat tersendiri dalam pernikahan. Dengan me time, Anda dan suami bisa menjaga hubungan, memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang disukai, membuat merasa masih memiliki kendali atas hidup sendiri, dan mengurangi stres.
Alasan Ibu Perlu Memberikan Waktu "Me Time" untuk Suami
Menurut Marriage Recovery, wanita biasanya selalu ingin menghabiskan waktu bersama pasangannya, tapi tidak demikian halnya dengan pria. Pria biasanya tidak sering berpikir tentang apa yang harus dilakukan bersama istrinya. Ketika ia ingin sendirian, bukan berarti ia sudah tidak mencintai istrinya, tapi mungkin ia merasa ada yang salah dalam dirinya.
Pria biasanya memiliki sisi penyendiri di dalam dirinya. Ia menikmati semua hubungan dan interaksi dengan orang lain. Namun, terkadang ia ingin menyendiri dan menutup diri dari orang lain, bahkan istri atau pasangannya sendiri.
Banyak istri yang kesulitan memahami sisi penyendiri di dalam diri suaminya. Tidak sedikit istri yang merasa ditinggalkan karena suami meminta izin untuk memanfaatkan waktu sendiri (me time-nya).
Untuk urusan me time, sebaiknya komunikasikan hal itu bersama, ya Ibu. Jangan menghalangi suami untuk me time karena itu akan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.
Dia mungkin memerlukan waktu untuk mengatasi stres dan kecemasannya. Cukup katakan padanya bahwa Anda akan menunggunya dan akan selalu ada saat ia membutuhkan.